Senin, 10 Mei 2010

Cerita Anehku dengan Nena


By St.

Ini adalah cerita anehku dengan seorang cewek bernama Nena. Mungkin tak seharusnya aku menceritakannya, kerena ini bukanlah cerita yang bagus untuk diceritakan dan didengarkan (dibaca/dismak). Tetapi jangan berfikir kalau aku benar-benar mengalami cerita ini, karena ini hanyalah hayalanku saja, hayalan yang panjang. Beginilah ceritanya .....


Nena adalah siswi kelas XII salah satu SMA negeri di kota ini, tetapi tidak satu sekolah denganku. Aku kenal dia pertama kali dari situs jejaringan facebook . Kebetulan Nena mencantumkan nomor ponselnya. Dari situ kami mulai menjalin komunikasi, dan dari situ pula aku tahu dia seorang anak tunggal.

Tanggal 21 November 2009 sekitar pukul lima sore, seperi biasa kami berkomunikasi melalui sms. Tiba-tiba Nena meminta ijin untuk memanggilku dengan sapaan “kakak” dengan alasan untuk lebih menghormatiku. Ini bisa kumengerti karena aku memang satu tahun lebih tua dari Nena, walau Nena satu tingkatan denganku. Kemudian kuajak Nena untuk membangun suatu brotherly-friendship, tapi Nena tidak memberikan respon yang pasti. Namun demikian seiring jalannya waktu aku bisa menyayangi Nena seperi adikku sendiri.

Suatu ketika, karena kecerobohanku aku terpaksa harus kehilangan facebookku dan akupun terpaksa membutnya lagi. Suatu hari aku bertanya Nena alamat facebook atau nicknya, namun Nena menatakan bahwa dia sudah menutup akunnya.

Saat menjelang ulangan umum semester I, aku memutuskan untuk tidak menggangu Nena untuk sementara waktu agar Nena bisa konsentrasi pada pelajarannya.

Saat liburan akhir semester I, saat itu tepat 22 Desember 2009 sekitar pukul sebelas siang aku kembali menghubungi Nena melalui sms. Respon Nena aneh, katanya itu karena untuk sebuah perpisahan. Nena akan pindah keluar kota yang jauh dari kota ini bersama orang tuanya, dan Nena dilarang berkomunikasi dengan teman-temannya termasuk aku. Mungkin Nena harus konsentrasi dengan pendidikannya. ponsel Nena dipegang oleh ayahnya.

Aku tak kuasa menahan air mataku atas kepergian Nena, mungkin karena aku sudah terlalu menyayanginya. Untuk mengurangi kesedihan ini kutulis sedikit tulisandi status facebookku. Seorang cewek bernama Putri mengomentari statusku, dia menyemangatiku, membuat aku jadi merasa jauh lebih baik.

Aku mencoba mencari informasi tentang Nena pada teman-temannya. Berharap hubungan ini bisa kembali. Akan tetapi hanya vakum yang kudapat.

26 Desember 2009 setengah delapan pagi, kucoba bertanya pada salah satu teman Nena yang kebetulan satu sekolah denganku. Darinya kutahu bahwa Nena masih berada di kota ini, tidak seperti yang Nena katakan. Darinya juga kudapati nama lengkap Nena.

Aku segera mencari nama itu di facebook, karena nama yang diberikan Nena menghasilkan banyak rekomendasi. Dari nama yang diberikan teman Nena hanya ada satu, milik Nena. Aku add Nena tetapi tidak dikonfirmasi, Nena justru sempat blok facebookku walau akhirnya dibuka lagi. Aku add lagi tetapi masih belum juga dikonfirmasi.

Selain dengan cara itu, kucoba menelpon nomor Nena dengan nomor baruku. Seperti yang kuduga, Nena yang mengangkat, bukan ayahnya. Tidak sesuai yang dikatakan Nena bahwa ponselnya dipegang ayahnya. Kemudian aku mengirim Nena sms, hanya sedikit yang dikatakan Nena dalam balasannya, dan sekarang Nena mengganti nomornya.

Waktu terus bergulir, ku hanya bisa berdoa agar cerita dengan Nena bisa dilanjutkan.

April 2009, tanpa disangka salah seorang temanku mengetahui cerita aneh ini, cerita anehku dengan Nena. Rupanya Nena telah menceritakn cerita ini pada teman-temannya, dan kini telah sampai di telingaku.

..... begitulah cerita anehku dengan Nena. Mungkin aku terlalu menggangu bagi Nena sehingga semua cerita aneh ini bisa terjadi. Kepada Nena aku mohon maaf akan hal ini. Kuharap kan ada cerita aneh lagi yang ‘kan kau tuliskan di hidupku. Setulusnya aku masih menyayangimu Nena, sebagai adikku.

~[0811[IN3]2812]~